Apa kamu pernah merasa tlah puas pada kegagalan
Rasanya seperti ingin tersenyum tapi tlah tidak bisa
Raut wajahmu menyedihkan dan kamu pun menangis
Karna sedikitpun dunia tak mengizinkan keinginan kecilmu tersampaikan
Lalu, apa itu salah?
Apa jatuh dan rata dengan tanah itu salah?
Apa gagal dan terbaring pasrah merasa rendah itu salah?
Apa memilih mundur dan berkata aku siap menerima itu salah?
Aku hidup dengan telah merasakan banyaknya keinginan ku yang melayang
Tak tersampaikan
Bahkan sebagian dihancurkan dengan sangat tidak adil
Apa saat aku merasa sangat jatuh sekali dan berkata aku takkan sanggup lagi aku salah?
Aku benci mengatakannya
Bahwa karisma dan harga diri itu mengesalkan
Karna itu aku hamburkan mereka karna bagiku itu tak berharga
Kujatuhkan semua kebencian pada diriku sendiri dan keadaan apa itu salah?
Aku tak pernah menghitung semua senyuman pahit yang kuberikan
Tapi, sedikitpun aku tak menerima kebahagiaan dari tawaku yang kudapatkan
Apa semua yang ada dengan diriku salah jika aku membenci kehidupan?
Karna setiap keadaan yang baik sangat mudah untuk mencari alasan semua bisa hancur
Tapi, semua omong kosong tentang kebahagiaan hanya membohongi diri sendiri
Kalau tidak percaya itulah alasan mengapa tak ada agama yang mampu memberikan kedamaian sejati dengan mudah
Silahkan sanggah aku bagaimana pun caramu
Tapi aku berkata memakai mata yang semua orang punya
Dan aku hanya jujur pada kenyataannya
Diantara semua kebohongan ini
Tak ada yang mau mengakui hal ini
Bahwa kita hidup hanya untuk disakiti
Karna tidak ada kebahagiaan yang impas untuk membalas sebuah rasa sakit
Mereka dua hal berbeda dan bukan untuk disandingkan
Karna pada dasarnya rasa sakitlah yang paling banyak akan diterima
Itulah mengapa makhluk diciptakan untuk bertahan hidup
Karna semua hanya cobaan
Dan jika memang ada Tuhan
Yang mengatur semua ini
Maka pantas sekali aku membencinya
Aku tidak peduli denganmu
Yang selalu berbohong pada dirimu
Bahwa kita tak sama dalam hal ini
Tapi, mungkin sebagian kecil dari dirimu mendukung ucapanku
Bahwa kita hidup untuk disakiti
Tinggalkan komentar