Cukup lama Blog ini tidak diisi, aku jadi cemas akan berdebu. tapi, syukurlah ini dunia maya dimana kita tidak perlu membersihkannya sebab sebutir debu masih begitu besar untuk masuk ke sini. Terkecuali jika ingin mengubahnya menjadi format jpg.

Lama tak jumpa dengan para pembaca tulisanku jadi terasa asing, entah karna gaya penulisan yang tlah berubah, tanda baca yang statis dan terkesan paranoid, atau karna dari dalam diriku sendiri.

untuk memulai perjumpaan kita kembali, sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1440 H bagi yang merayakan dan mudik lebaran. sudah lama aku vakum dan akhirnya mendapat ide yang cukup cemerlang untuk ku realisasikan di sini. cuman masalahnya satu, aku belum pandai mengulasnya menjadi menarik buat kamu, tapi, kalau kamu baik dan tetap ingin tau, silahkan terus membaca dan terus scroll hingga habis ke bawah.

Jadi, aku ingin bercerita tentangku yang akhir-akhir ini sudah mendapatkan sedikit pencerahan tentang hidup, tidak, banyak pencerahan dalam hidup, membuatku mengalami cukup banya tragedi, apalagi sekarang sedang giat-giatnya mencari pekerjaan yang cocok sebagai freshgraduate. Lalu, kejadian bermula di saat tepatnya kemarin lusa saat berkumpul bersama teman-temanku, mau ku sebutkan satu-satu namanya? gausah, cukup ceritanya saja ya. sebelum aku bertemu mereka dalam berbeda hal aku memiliki prinsip yang cukup aneh tentang “harta,tahta,wanita” yang mana aku menggambarkan mereka semua menjadi sebuah segitiga yang mana mereka adalah tiga titik yang menjadi unsur utamanya, aku berpikir titik kiri-bawah  adalah harta, titik kanan-bawah adalah tahta dan wanita adalah titik atas yang kusebut “Penyempurna”  yang dalam artian lain aku harus menyebutnya “worth it” secara harfiah aku matrealistis dan maknawi secara bersamaan. maksudnya, aku ingin menyesuaikan pasangan hidupku dengan harta dan kekuasaanku. aku tidak mau wanitanya terlalu tinggi untuk harta dan kekuasaanku atau uangku tidak sesuai dengan kekuasaanku apalagi wanitaku, atau sebagainya, secara mudahnya aku tidak mau segitiga yang kubangun tidak terlihat simetris untukku, paling tidak hanya untukku. begitu. tapi, ini berhubungan dengan wanita sebagai penyempurna yang mana secara tidak langsung aku mengatakan bahwa aku harus menaruh fokusku pada wanita menjadi urusan yang nomor tiga setelah uang dan kekuasaan. Lalu, aku mengakuinya ya itu benar, aku memang hanya ingin fokus pada uang dan kekuasaan sebab dengan wanita aku tidak berpikir sampai di mana bahwa wanita bisa membuat titik lainnya menjadi di titik mana yang kuinginkan. Dan setelah aku bertemu dengan mereka kemarin lusa. satu orang mengejutkanku.

sepupu dari teman perempuanku, yang usianya terpaut dua tahun lebih muda dariku dan dia begitu memikatku. anehnya, beberapa menit di sana menjadi begitu lama, aku mengakuinya, bahwa aku jatuh cinta padanya, hal yang tlah lama tak aku alami, bahkan aku berani mengatakan ini berbeda dari perasaan sukaku dengan berbagai perempuan lain di SMA ku selama ini, aku tau benar karna aku yang merasakannya dan aku tau benar juga bahwa aku yakin ini berbeda dari itu karna sebelumnya aku pernah merasakan ini dan aku merindukan perasaan seperti ini. aku jatuh cinta seperti ini bukan sekedar ketertarikan biasa seperti suka dengan perempuan di kelasku, saking aku bingungnya dengan ini aku pernah mencoba menyatakan perasaan suka pada seorang perempuan di kelas SMA ku dan berbuah malu, namun, suatu fakta kudapatkan sekarang kenapa aku melakukan itu, karna aku merindukan perasaan jatuh cinta seperti ini. 5 tahun yang lalu aku pernah merasakannya dan persis dengan yang ku alami seperti kemarin lusa, tetapi, pada saat itu aku tidak siap dan akibatnya emosi kuberantakan karna benturan aneh dan rumit di dalam kepalaku, petarungan antara prinsip dan emosi yang sedemikian aneh membuatku bingung menghadapi teman-temanku dan dengan apa yang kuinginkan pada saat itu.

Lalu, apa yang kuinginkan adalah sebab aku jatuh cinta dan jatuh cintanya sepeti saat itu aku sangat ingin menyadari bahwa aku tidak boleh menyegi tigakan sesuatu dengan urutan sudut yang kamu tentukan sendiri, selayaknya semesta tak memberi andil dirinya untuk kehidupanku, lalu, aku harus jujur dengan diriku sendiri bahwa apa yang selama ini kurindui adalah perasaan ingin memeluk seseorang dan tak ingin membiarkan dunia mengambilnya dariku. lalu, aku ingin mengatakan kepada siapa yang kupeluk bahwa dunia baru boleh mengambilnya saat dia ingin pergi dariku sehingga semuanya hanya tentang dia, aku dan dunia.

astaga, kejujuranku ini cukup berdampak dan cukup riskan untuk blog ku sebab aku ingin membagikannya  ke instagramku dan ingin teman-temanku membacanya bahkan teman sekelasku, walau aku tau mereka tak kan peduli lebih dari 1 menit, tapi, entah mengapa aku malah menginginkannya. dan satu hal yang lebih bahaya mungkin sepupu temanku akan melihatnya juga dan merasa aneh sekaligus takut denganku tapi entah mengapa aku menginginkan dia mengetahui perasaanku bahwa aku jatuh cinta padanya, bukan hanya karna parasnya tetapi ada sesuatu yang melatarbelakangi pertemuan kami, biarlah ini menjadi pernyataan cintaku padanya yang paling aneh buatnya setidaknya aku melakukan apapun yang kuinginkan.

 

sebab apa yang menjadi tugasku hanyalah Menginginkan, Mendapatkan dan lalu Menerima.

-Rahman

 

dan ya aku akan selalu berusaha menerima apapun yang akan terjadi sebab aku telah melakukan yang pertama. yaitu Menginginkan. inilah bentuk sederhana dari apa yang kuinginkan.

“AKU INGIN MENULISKAN KEINGINANKU DAN AKU MENERIMA HASIL TULISANKU, LALU AKU MENGINGINKAN AKIBAT DARI TULISANKU, KU TUNGGU REAKSI DARI PARA PEMBACA UNTUKKU, AKU SUDAH MELAKUKAN TUGAS PERTAMA KU, BUKAN?”

Dan itulah apa yang aku inginkan.

 

 

2 tanggapan untuk “Itu Adalah Apa yang Kuinginkan – My Diary,Realism,Romansa”

  1. Panjang umur!
    Lama sudah saya menantikan tulisan Anda

    Suka

    1. Terimakasih @adityanigion
      Anda juga selalu saya tunggu tulisan terbarunya, tulisan anda selalu menjadi yang pertama untuk saya baca!

      Suka

Tinggalkan komentar